Seaneh judulnya, sistem ini sama saja dengan pembangkit listrik tenaga air tanpa air. Mari kita cek lebih lanjut mengenai proyek baru buatan para peneliti dari MIT ini.
Para peneliti dari MIT itu baru saja menunjukan sistem konversi energi fotovoltaik mereka yang dapat memproduksi energi dari panas, cahaya matahari, bahan bakar hidrokarbon, atau radioisotop yang membusuk.
Meskipun ukurannya hanya seperti kancing baju, benda ini mampu menghasilkan energi tiga kali lebih lama dari baterai lithium ion dengan berat yang sama.
Teknologi ini bukanlah teknologi yang baru, hanya saja kali ini para ilmuwan MIT membuatnya lebih efektif. Seperti yang dijelaskan dalam jurnal Physical Review, terobosan dari MIT adalah berkat sebuah material yang memiliki miliaran lubang kecil berukuran nano di permukaanya. Ketika material ini menyerap panas, maka ia akan memancarkan radiasi energi dalam ukuran gelombang yang akurat sesuai dengan ukuran lubang-lubangnya.
Ivan Celanovic, peneliti dari Institute for Soldier Nanotechnologies dari MIT mengatakan: "Dengan kemampuan untuk mengkonversi panas dari berbagai sumber menjadi tenaga listrik tanpa bagian yang bergerak, alat ini akan membawa manfaat yang besar."
"Terutama apabila kita dapat melakukannya secara efisien, harga terjangkau, dan dalam skala kecil."
Celanovic dan timnya percaya bahwa nantinya alat ini dapat memiliki efektifitas tiga kali lipat lebih besar dari prototipe yang mereka ciptakan sekarang.
Reviewed by x
on
Saturday, August 27, 2011
Rating: